Wasit adalah salah satu elemen penting dalam setiap pertandingan sepak bola, namun kesejahteraan mereka seringkali diabaikan. Padahal, tanggung jawab mereka di lapangan sangat besar. Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menyoroti pentingnya kesejahteraan wasit sebagai bagian dari reformasi sepak bola nasional. Apa saja langkah yang telah dan akan diambil oleh PSSI untuk memperbaiki kondisi ini? Mari kita bahas lebih lanjut.
Kesejahteraan Wasit: Sering Terabaikan
Erick Thohir dalam menceritakan pengalamannya bertemu Rohadi, seorang wasit Liga 2 yang harus menjalani hidup sederhana dan bekerja sampingan untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Bayaran Rohadi sebagai wasit hanya sekitar Rp5 juta per pertandingan, yang tentunya tidak cukup jika ia hanya memimpin beberapa pertandingan dalam satu musim. Thohir menekankan bahwa kondisi ini tidak hanya dialami oleh Rohadi, tetapi juga banyak wasit lainnya di Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 yang menghadapi situasi serupa.
Langkah Nyata PSSI untuk Memperbaiki Kesejahteraan Wasit
Salah satu fokus utama Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI adalah meningkatkan kesejahteraan wasit. PSSI berencana agar setiap wasit bisa memimpin 15 hingga 20 pertandingan per musim, sehingga pendapatan mereka lebih stabil. Selain itu, asuransi kesehatan bagi wasit juga akan segera diimplementasikan. Asuransi ini memberikan jaminan finansial ketika mereka menghadapi masalah kesehatan atau kecelakaan, memberikan rasa aman bagi wasit dalam menjalankan tugasnya.
Pentingnya Teknologi dan Peran Manusia di Lapangan
Erick Thohir juga menyinggung soal penggunaan teknologi dalam sepak bola, seperti VAR (Video Assistant Referee), yang dapat membantu mengurangi kesalahan wasit di lapangan. Namun, ia mengingatkan bahwa teknologi tidak akan banyak berarti tanpa adanya kesejahteraan bagi manusia yang menjalankan teknologi tersebut, yakni wasit itu sendiri. Oleh karena itu, kesejahteraan wasit tetap menjadi prioritas dalam upaya PSSI memperbaiki kualitas perwasitan di Indonesia.
Empati dan Dukungan Masyarakat Terhadap Wasit
Selain perbaikan dari sisi material, Erick Thohir juga menekankan pentingnya empati dari masyarakat. Wasit sering kali disalahkan atas kesalahan yang terjadi di lapangan, tanpa memikirkan tekanan yang mereka hadapi. Thohir mengajak masyarakat untuk melihat lebih dekat kehidupan para wasit, agar kita semua bisa memahami tantangan yang mereka alami. Dengan dukungan dari publik dan media, diharapkan wasit bisa menjalankan tugasnya dengan lebih baik.
Solusi Jangka Panjang untuk Suporter dan Wasit
Selain memperhatikan kesejahteraan wasit, Thohir juga menyoroti pentingnya keselamatan suporter di stadion. Aturan yang lebih jelas dan penegakan hukum yang kuat sangat diperlukan untuk mencegah bentrok antar-suporter. Ini tidak hanya penting bagi keamanan suporter, tetapi juga untuk melindungi wasit dan semua pihak yang terlibat dalam pertandingan.
Kesejahteraan wasit adalah masalah yang sering terabaikan dalam sepak bola Indonesia. Erick Thohir dan PSSI berkomitmen untuk memperbaiki kondisi ini, baik melalui peningkatan pendapatan, asuransi, maupun dukungan moral bagi wasit. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kualitas sepak bola Indonesia semakin meningkat, dan semua pihak yang terlibat mendapatkan dukungan yang layak. Masa depan sepak bola kita ada di tangan reformasi yang dilakukan saat ini.